2007-12-24

Mengutip Tulisan P. Iim Rusyamsi

Saya bener-bener tersentuh dgn tulisan ini. Tersentuh maksudnya, kena deh gw... :-) Karena saya pernah termasuk golongan yang ini:

Pemalas - malas bikin produk lagi saat dagangan gak laku (ini yang bikin order macet dan kastemer kecewa, padahal filosofi wirausaha, jangan kecewakan kastemer).

Penakut - takut mencari peluang diluar pasar yang ada (padahal kalo pasarsdh jenuh, mau nggak mau kita harus cari pasar baru).

Pemalu - malu untuk menawarkan produk yang saya punya (sifat bawaan yangcuma bikin rugi, akhirnya minta bantuan orang lain buat jadi pemasar).

Saya sebenarnya sadar kalo saya punya ketiganya. Kadang saya pernah mikir lagi, cocok nggak sih klo saya jadi wirausaha?? Kapan saya dapat 1 P terakhir klo gak mau maju?

Akhirnya saya mendisplinkan diri. Bikin suatu jadual lengkap dengan timetable. Contohnya, minggu I harus mengerjakan produk, minggu II memasarkan,minggu III follow-up, minggu IV evaluasi (tergantung dari hasil follow-up). Dan jadual mingguan juga saya rinci menjadi, Senin mengerjakan A, Selasamengerjakan B, dst. Kuncinya, PATUH dengan jadual yang sudah dibuat(meskipun kadang masih muncul juga penyakit P-nya). Dan saya harus update jadual itu setiap awal bulan. Alhamdulillah, sedikit-sedikit ada hasilnya. Apakah diantara Anda ada yangpernah mengalami seperti saya? _____

From: tangandiatas@yahoogroups.com [mailto:tangandiatas@yahoogroups.com] OnBehalf Of Iim RusyamsiSent: Monday, November 12, 2007 11:40 PMTo: tangandiatas@yahoogroups.com Subject: [tangandiatas] Sembuhkan 3 Penyakit 'P' Dahulu sebelum mendapatkan1 Hasil 'P'

Yah sesuai judul bahwa ada 3 penyakit 'P' yang menghambat kita untuk menjadiberhasil dengan 1 'P'. Mungkin rumus bakunya menjadi P-P-P=P, nah bingung'kan kok bisa keluar rumus seperti itu. Ini coba saya jabarkan variabel bakunya. Bahwa ada 3 penyakit yang umum ada di kita, penyakit ini akan sangatmenghambat kita dalam meraih impian dan goal dalam kesuksesan kita. Jikakita belum bisa melawan penyakit-penyakit tersebut maka jangan harap rejekiyang kita jemput akan mendekati kita. Teruslah untuk berani melawan danmenyembuhkan dari dalam diri kita untuk mengusir penyakit-penyakit tersebut. Penyakit-penyakit tersebut adalah : 1. 'P' pertama adalah 'Pemalas', kita sadar bahwa kita adalah pemalas,kita hanya mau hasilnya saja, mau cepat kaya, namun prosesnya gak mauditempuh. Kita cuma mau duduk-duduk manis menunggu rejeki nabrak kita, kitacuma mau melakukan hal-hal yang biasa saja tiap harinya, toh rejeki udahdiatur, nanti juga ada durian runtuh. Kemalasan ini wajar juga namun kitaharus sanggup untuk terus melawan dari kemalasan kita. 2. 'P' kedua adalah 'Penakut', banyak dari kita ingin mendapatkan hasilyang berbeda namun tetap memilih cara yang sama. Seharusnya untukmendapatkan hasil yang beda tentu saja harus dengan cara yang berbeda pula.Dan kebanyakan dari kita takut untuk menempuh jalan yang berbeda tersebut,takut gagal, takut ditolak orang, takut dijauhi orang, takut dilecehkan,takut diasingkan, takut dimarahin lah, takut bangkrut, takut ngutang dll.Semua pasti ada resiko. Rejeki itu konon asal mulanya dari resiko, jadi maujemput rejeki harus pula berani ambil resiko. 3. 'P' ketiga adalah 'Pemalu', konon orang Indonesia katanya pemalu,yah cap ini sudah dari nenek moyang kita katanya. Kita malu gagal, malumelakukan hal yang tidak orang lakukan, padahal halal, malu dicemooh orang,malu ama jabatan dan pendidikan kita, wah pokoknya malu-maluin jadinya. :DYuk kita lawan rasa malu ini dengan kepercayaan diri kita, bahwa kitamempunyai kemampuan yang luar biasa untuk membuktikan kita dapat berhasil.Hanya orang yang berhenti yang akan gagal dan menjadi pecundang.Nah jika kita berhasil melawan dan menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut.Maka hasilnya adalah 1 buah 'P', yah anda adalah 'PEMENANG', orang yangberhasil meraih impian dan goal yang sudah anda inginkan. Pemenang adalahpahlawan bagi orang-orang yang dicintainya; bagi keluarganya, bagianak-anaknya, bagi orang tuanya, bagi sahabat-sahabatnya, bagi teamkerjanya. Buktikan bahwa anda adalah pahlawan bagi mereka. Menangislahdisaat anda 'sembuh' dan menjadi PEMENANG yang selalu menjadi saluran berkatdan rahmat bagi orang lain. Jadi P-P-P=P, benar gak yah ? Untuk diri saya.

Salam Fuuntastic,Iim Rusyamsi
"http://www.iimrusya <http://www.iimrusyamsi.com> msi.com"http://www.iimrusya <http://www.iimrusyamsi.com> msi.com -> lihatdeh ada photo orang takut SYMBOL 74 \f "Wingdings" \s 12

2007-09-17

Sehat Itu Memang Mahal

Suatu hari sekitar satu setengah bulan yg lalu, rasanya ada yg gak beres dengan anggota badan ini. Kok ada sengkring-sengkring di dada kiri. Munculnya setiap saat. Dan tidak bisa ditandai setiap ada kejadian apa rasa sengkring itu muncul.

Iseng-iseng aku 'SADARI' (periksa payudara sendiri). Mengingat pengalaman dari Ibu yg pernah ada benjolan (dan sudah diambil) semasa aku kecil. Ternyata ...

Ada benjolan di payudara kiri !!

Aku sempat tidak percaya dengan hasil SADARI. Setelah aku ulangi beberapa kali dengan waktu yg berbeda-beda, benjolan itu tetap ada. Tetap bercokol disana tanpa ada kemauan untuk berpindah atau bahkan menghilang. Kanker !! Langsung aku berpikir kesana. Pikiran buruk bakal menjalani operasi, kemoterapi, dll, bahkan berumur pendek, berkecamuk di kepala. Tetapi setiap kali aku ingat anak-anak positive thinking itu kembali membara. Aku tidak boleh nyerah hanya karena benjolan kecil itu. Mereka masih butuh Ibu, dan suami membutuhkan aku untuk membesarkan anak-anak.

Kemudian aku bergegas mencari informasi dari berbagai sumber (terutama internet), harus kemana dan harus melakukan apa. Dan saat aku bilang ke suami, dia hanya berkata pendek, ayo ke dokter.

Langsung aku konsul ke dokter keluarga, disarankan ke dr. Ario Djatmiko di RS Onkologi Surabaya. Lha kok ndilalah jadual praktik dokternya padat, jadi baru bisa minggu depannya ketemu dr. AD (begitu beliau biasa dipanggil di RSOS). Tapi karena beliau adalah dokter senior yg sudah pernah menangani Akung, meskipun lama aku masih tetap bersedia menunggu. Dengan bersabar, Insyallah akan membuahkan hasil yg baik.

Setelah ketemu dr. AD dan harus menjalani sejumlah proses pemeriksaan, mulai dari periksa darah, ECG, mammografi, foto Thorax, dan biopsi, aku disuruh menentukan jadual operasi sendiri. Tanpa pikir panjang dan nyaris tanpa beban, aku langsung minta minggu depan. Pokoknya aku sembuh, pikirku saat itu.

Sejauh ini suami mendukung aja. Dia memang manusia yg merasa tdk perlu banyak bicara (meskipun kadang cerewetnya minta ampun, terutama urusan anak-anak). Terima kasih, Pak ... Meskipun sebenarnya, dia bingung mikir biayanya dari mana. Pihak RSOS sudah memberikan estimasi sekian juta rupiah. Expect for the best but prepare for the worst. Jadi sebenarnya biaya yg harus disiapkan juga yg paling mahal bukan yg paling murah.

Esoknya kami sama-sama montang-manting ngusahain biaya operasi. Mulai dari ngurus askes blue dari kantorku yg ternyata tidak berlaku utk dokter spesialis (hanya bisa dipakai di RSUD Dr. Soetomo untuk dokter non-spesialis), nelponin beberapa rumah sakit di Surabaya utk nyari alternatif tempat operasi, dll. Pokoknya sebelum operasi rasanya sudah capek duluan wira-wiri.

Akhirnya karena semua usaha sudah mentok ... ya tetep operasi balik lagi di RSOS dengan estimasi biaya semula. Dan alhamdulillah ada pihak yg bersedia memberi pinjaman lunak (maksudnya pengembalian bisa kapan-kapan). Yah ... semoga operasinya memakan biaya terkecil dengan hasil terbaik. Prepare for the cheapest but expecting for the best.

***

Menuju hari H aku minta dukungan doa dari Ibu-Bapak, Mama-Bapak, dan semua orang yg aku kenal ... (paling-paling ya temen2 kantor).

Tibalah hari H. Setelah menitipkan anak2 ke Eyangnya, berangkatlah aku ke RSOS. Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan mengenai bagaimana operasi nantinya atau apa yang akan terjadi nanti. Semua kami serahkan ke Allah SWT. Pokoknya tetap berdoa ... Amin.

Pukul 7 aku sampai di RSOS. Saat bagian cleaning masih nyapu dan ngepel, aku sudah duduk manis di depan ruang operasi. AC-nya dingiiiin sekali. Ada tiga kelompok (entah keluarga pasien ato bukan) penunggu. Semuanya diam. Ada yang baca koran, nonton tivi yg menyiarkan berita pagi, ada yg duduk dengan kepala menunduk. Ya Allah, beri hamba kekuatan menghadapi semua ini. Tetapi saya bersyukur sekali, saat itu kondisi saya sedang stabil dan tenang. Karena saya memang sudah pasrah.

Begitu nama saya dipanggil langsung disuruh masuk ruang persiapan/pemulihan. Diberi ganti baju rumah sakit yg kiwir-kiwir. Brrr ... tambah dingin buukk....

Perkiraan operasinya makan waktu satu jam. Sementara saya tiduran di ruang persiapan, terdengar ada pasien yg baru selesai menjalani operasi. Tepat di bed seberang. Semua perawat sibuk mengurus dia dan saya sibuk berdoa.
Setelah beberapa saat, saya dibimbing perawat masuk ke ruang operasi. Ohh ini to yg namanya ruang operasi. Simple banget ... gak ada alat macem2. Cuma ada meja operasi (bukan tempat tidur) yg lebarnya setubuh manusia normal. Ada bantalan tempat kepala, tempat tangan untuk disuntik bius di kiri dan kanan meja, dan lampu besar tepat diatas kepalaku. Begitu tidur ditempat itu, dr. AD datang dan sempat bicara sebentar dengan aku. Jawabanku cuman amin dan ya. Tidak ada yg lain.

Begitu suntikan bius masuk lewat tangan kanan, gak inget lagi pada hitungan keberapa aku tertidur. Pokoknya langsung gak inget aja.

Sayup-sayup aku mendengar namaku dipanggil-panggil ... Bu Dina, bangun bu ... Bu Dina ... operasinya sudah selesai ... Antara sadar dan tidak ... aku sempat minta bantal kepala.

Entah berapa jam kemudian ... aku masih merasa sulit membuka mata. Beraaat banget. Aku harus bangun .. harus !!!

Begitu bisa buka mata, suster manggil suami. Gimana, tanyanya. Ngantuk, jawabku. Setelah short conversation, aku ditawari suster makan. Wah ... wong masih lemes gini ditawari makan, ya masih males. Pengennya merem mulu. Mungkin karena ada catatan aku punya sakit maag makanya ditawari terus biar lambungku gak sakit. Kan abis puasa 8 jam lebih.

Karena masih di ruang pemulihan, yg njenguk harus gantian dan harus pake baju rumah sakit. Giliran Mama yg masuk, aku sudah belajar duduk. Ngobrol sebentar, aku coba minum air putih. Alhamdulillah seger. Trus aku coba makan. Eh ada teh manis hangatnya. Ditemeni Mama aku minum teh hangat itu pake sedotan ... Eh lha dalah ... lha kok trus mual gak karu-karuan ... yah ... maap Ma, Mama harus keluar ruangan gara-gara aku muntah (*ops sorry). Efek bius ... Tidur lagi deh setelah minum obat anti mual ...

Kira-kira setengah tiga aku baru enakan dan bisa makan. Trus dipindah ke kamar di lantai 2. Wih rumkitnya enak asri tapi sepi ... ya sapa juga yg mau sakit dan bobok di rumkit. Teman sekamarku 2 orang. Satunya masih anak SMA kelas 3 dan satunya lagi ibu yg harus diamputasi payudaranya karena benjolannya sudah 5 cm.

Sambil tiduran di kasur aku hanya mengucap alhamdulillah berkali-kali. Kata suamiku, menurut dokter benjolannya gak ganas, jadi gak perlu kuatir. Alhamdulillah. Ternyata aku masih diberi kesempatan melanjutkan hidup untuk saat ini. Setelah sebelumnya punya bayangan yg nggak2 tentang kanker payudara dan proses penyembuhannya.

Makanya, jangan abaikan kesehatan Anda. Siapapun Anda, berapapun usia Anda, jangan pernah meremehkan apapun yang menyangkut kesehatan. Bila perlu lakukan mammografi atau papsmear secara teratur, supaya terpantau.

2007-09-06

Tita Sekolah !!!

Setelah dibuat kalang kabut cari sekolah kakaknya, sekarang giliran adeknya. Sejak tahun ajaran baru, dia belum sekolah. Padahal dia sudah antusias banget. Melalui berbagai pertimbangan dan pemikiran serta diskusi alot antara mama dan bapak ( ... decision maker-nya bener-bener puyeng ...) akhirnya dipilihlah TK Dharma Wanita Persatuan Kel. Magersari, yang notabene dekat dengan rumah Eyang. Kalau dulu rencananya Yayak yang disekolahkan deket Eyang, sekarang malah justru kebalikannya.

Dan ... tet teret tet tet ... mulailah Tita masuk sekolah pada tgl. 6 Agustus lalu. Karena masuknya belakangan, jadi seragamnya harus nunggu seminggu lagi. Terpaksa saya harus milihi baju yang pantas untuk ke sekolah lengkap dengan kaus kaki dan aksesorisnya.

***

Baru dua hari sekolah, sepatu lamanya sudah jebol bagian depan. Kacian kau nak ... Hari ketiga terpaksa pake sepatu sandal (yang juga sudah mulai minta ganti ... kacian lagi ...). Jadi mau tidak mau harus nodong bapaknya buat mbeliin sepatu baru.

Ya hari ketiga itu, malemnya begitu nyampe rumah langsung oyak-oyak anak-anak buat ganti baju pergi. Dan langsung meluncur ke Ramayana. Setelah lihat sana sini, muter sana sini, (dan sempat kena amukan maut si mas yang minta mainan ... karena dia tahu hanya di Ramayana Sidoarjo yang punya bagian penjualan item-item, including mainan 5 s/d 30 ribuan - harga standar mainan yang boleh dibeli oleh anak-anak bp. Wisnu), akhirnya dicobalah satu sepatu warna krem. E lha dalah ... ternyata si ade suka dan gak mau nglepas. Padahal masih kegedean.

2007-08-01

Ultah prihatin .. hiks **

Tgl. 16 Juli kemarin adalah ultah Arya. Gak seperti ultah tahun lalu yang dibuatkan syukuran di sekolah, ultah tahun ini gak ada tanda apa-apa kecuali dikasi kecup sayang di pipi kiri dan kanan lantas dibeliin tas baru malem harinya. Untung saya tidak membiasakan anak-anak merayakan ultahnya dengan sesuatu yang harus ada setiap tahun. Misalnya setiap ultah harus ada kue, nasi kuning, atau perayaan. Jadi meskipun tahun ini gak ditandai sama sekali (dan dia tidak merasa kalo pada hari itu adalah ultahnya ...) ya gak pa pa. Dan mulai hari itu dia harus membiasakan diri dengan kata "ENAM TAHUN".

www.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.ws
Glittery texts by bigoo.ws

2007-07-19

Blai plus awak remek ... :((

(Note: Cerita ini terjadi sebelum boyongan ke Sidoarjo hari Minggu)

Begitu banyak yang perlu diurus minggu-minggu ini. Mana anak-anak mo masuk sekolah. Mana mo pindahan. Mana pembantu minta pulang karena ibuknya sakit. Mana hp flexy ilang kecopetan di bemo. Walah .... kepala rasanya cemot-cemot, badan rasanya remek.

Jadilah hari Sabtu dan Minggu kemarin dengan kekuatan yang ada dan atas ijin Allah, saya berusaha keras untuk membersihkan rumah (yang statusnya masih rumah tinggal) sebelum ditinggal, mencuci baju anak-anak yang sudah numpuk sejak Jumat, packing baju-baju yang perlu dibawa (ternyata instruksi dari bapaknya, 'Kosongkan lemari anak-anak, ntar lemarinya dibawa sekalian", walah ...), wis pokoke mengkis-mengkis lah daku.

Untung ada si cilik nan cantik (cie ... beneran hari itu Tita dandan cantik ... dandan sendiri ... pake baju mermud dan bando yang ta' bikinin ... mermud juga) yang ngebantuin mulai dari njemur baju (tepatnya nyantolin baju bilasan terakhir ke jemuran) sampe mijitin mamah yang dah teler.

Yuk, semangat mamah ... semangat !!!

Profile Jewels @ profilejewels.net

JADI MURID SD !!


Ketrima ... !!
Alhamdulillah akhirnya Arya dapat tempat di SDN Suko 2, yang deket banget sama 'bakal' rumah. Karena YangTi dan YangKung menawarkan diri untuk mengurus daftar ulang dan beli seragam, saya cuma terima matengannya saja. Pokoknya tinggal bawa anaknya ke Sidoarjo hari Minggu dan Senin tinggal nganterin ke sekolah baru.


***

Murid baru SD !!
Hari pertama masuk SD. Pemeran utamanya bukannya antusias malah bangunnya kesiangan. Mana harus digendong bapak turun dari kamar lagi. Trus tret ... tet...tet... dari YangTi, mamah, YangKung ... tapi cuek beibeh ...Duh gagahnya anakku ... begitu hatiku berkata berkali-kali setelah Arya siap dengan baju seragam barunya. Meskipun posturnya yang kecil mungil serasa tenggelam dalam seragamnya yang agak sedikiiit kedodoran, tapi ... hehh ... nggak terasa anakku sudah besar, terima kasih ya Allah.Setelah semua siap ... berangkatlah kami bertiga sambil dadah dadah dek Tita (untuk sementara dek Tita masuk figuran dulu deh bagian jaga rumah nemenin YangTi). Mungkin hari pertama masuk sekolah jadi lalu lintas padetnya minta ampun. Kendaraan berbaris berjalan merambat layaknya rombongan semut terutama arah masuk kota Sidoarjo. Untung kami berlawanan arah, tapi tetep aja kena imbasnya karena motor yang dari barat nggak mau ngalah, jadinya ngalangin jalan deh.Sampai di sekolah dah agak telah meskipun belum masuk. Murid baru kelas 1 masih jadi satu kelas dan semua dah duduk manis di bangku masing-masing. Karena Arya datengnya siang jadinya kebagian tempat duduk di paling belakang. Begitu mulai pelajaran pengenalan huruf dan angka ... yang di tk sudah sering diulang-ulang ... Arya mulai keliatan bosen (atau ngantuk). Bolak-balik nguap lebar ... trus ngobrol sama temen baru yang sebangku sama dia.Sementara yang didalam kenalan sama guru dan teman baru ... saya diluar ngobrol dan cari kenalan tetangga yang tinggalnya di puri indah juga. Ealah ternyata banyak juga ... ada 5 orang yang sama-sama tinggal di puri, bahkan ada satu yang tinggal satu RT. Semoga aja anak-anak bisa sekelas jadi bisa belajar bareng ato les bareng.Jam 8 ada anak-anak berlari keluar kelas ... saya cepet-cepet juga ke depan kelas. Ternyata tadi anak kelas 2, yang kelas 1 masih disuruh nyanyi dan diajak ngobrol sama ibu guru.'Tadi ada yang bangunnya kesiangan?!' Ibu guru bertanya.'Nggak ada!' mayoritas murid menjawab demikian. 'Ada!' Ada satu jawaban ganjil yang bikin kaget. Begitu saya cari sumbernya ternyata ... Arya !! Pengakuan yang benar-benar jujur, nak. Kekekek .... kekekek .....

2007-07-05

Tes Lagi !

Hari ini Arya harus ikut tes lagi di SD negeri yang lain. Tapi dia menjalaninya dengan perasaan nothing to lose lah. Tes di SD terakhir, terus terang di pinggir kota, tujuannya cuman bisa ketrima dan lokasinya deket rumah. Abis kalau mo balik ke TK, dia bakalan protes. Kasihan kalo liat kemampuannya yang dah lancar calistung (baca, nulis, hitung). Dan pesaingnya kurang dari kapasitas penerimaan. Kayaknya semua nguber sekolah favorit di tengah kota. Kasihan juga, SD pinggir kota jadi nggak kebagian murid. Gimana nih Diknas ??!



2007-07-04

Mo Pindah!!



InsyaAllah bulan Juli ini, kami sekeluarga mau pindah ke Sidoarjo. Rumah sendiri ... setelah sekian tahun menjadi 'kontraktor' alias tukang kontrak rumah orang. Pengennya sih setiap tahun dana yang biasanya kita kasih ke empunya rumah bisa dipake buat memperindah rumah sendiri. It's time for us.

Rencana pindah ini sebenarnya mendapat banyak tentangan. Ada begitu banyak bujuk rayu, yang Sidoarjo mau tenggelam kek, yang Surabaya segala macam ada kek, yang pengasuhnya anak-anak gak mau ikutlah ... Pokoknya maju terus pantang mundur. Saya dan bapaknya anak-anak sudah siap mengambil semua risiko kalo memang harus pindah ke Sidoarjo.

Sekarang rumah dalam rangka pembangunan ... InsyaAllah tahun ajaran baru kami sudah menempati rumah baru ... Doain semua lancar ... Amin.

Kalau ada yang mau main boleh ....




Tes masuk SD!

Today is a big day for Arya. Tes masuk SD!
Persiapan buat hari ini begitu heboh ... Bapaknya, akungnya, utinya, kemarin berbondong-bondong mengambilkan formulir di dua SD, sementara mamanya mempersiapkan pemeran utama. Telpon guru lesnya pagi-pagi (meskipun sebenarnya si Ibu ini lagi liburan kayak anak didiknya) supaya bisa datang ke rumah ngulang bahan tesnya (Alhamdulillah kok ya bisa ... terima kasih Bu Guru).
Trus malemnya, dilarang pencilakan biar besok nggak capek. Jadinya mulut mama tidak berhenti bernyanyi, Arya, jangan naek-naek kursi! Arya, jangan gangguin adeknya! Arya, bla bla bla!!!Arya juga protes ditanyain lagi sama mama bahan tesnya besok. Padahal ya cuman ditanya nama panjangnya sapa, nama mama, nama bapak, nama adek, rumahnya dimana, tknya dimana, kerjanya bapak dimana, dan lain-lain. Tapi diulang-ulang terus (biar apal dan siap), ternyata jawabannya malah ... BOSEN MA!! Tanyanya itu-itu terus, kan dah bisa ... (oh boy..)
Malemnya Utinya yg di Sidoarjo bolak-balik telpon ... Kapan yayak (= Arya) dianter kesini, jam berapa ?? Emang kita rencana mau bobok aja di Sidoarjo biar paginya si lakon cilik ini nggak harus bangun pagi-pagi bener dan lebih siap. Adeknya ngeliat mama bawa tas pakaian yang gedenya sepeti harta karun langsung teriak ... Wau ... mau pindah ya Ma? Pindah sekarang ya Ma? Tasnya besar sekali ... (Aku cuman bisa senyum aja ... abis kalo mesti ngejelasin bakalan panjang en lebar ... mending dijawab dengan senyum, selesailah sudah).
Nah ... tadi pagi, justru Arya paling telat bangunnya. Sementara bapaknya sudah berangkat pagi-pagi ngambil nomer tes ... (biar sudah berangkat jam 6.00 sudah dapat nomor 91, dasar nggak pengalaman ... yang sudah pernah sih ngambil nomor tesnya jam 5 pagi ... waw !!), mama mempersiapkan pemeran utama. Begitu bapaknya pulang dari sekolahan ... Arya sudah siap, rapi jali dengan kemera merah dan celana panjang barunya yang masih kedodoran (maklum aja, kita biasa mbeliin dia satu nomor yang lebih besar biar agak awet makenya).
Berangkatlah kita ke SD baru ... teret tet tet !!!
Walah ... ternyata nyampe disana sudah sedemikian rupa sehingga ... begitu banyak manusia besar kecil yang sudah nunggu di depan kelas yang ada tulisannya 'Pengembalian Formulir'. Setelah cari info, tanya sana tanya sini, dipanggil sepuluh nomor tiap setengah jam. Dan sekarang baru nyampe nomor 1-10. Waduh bakalan panjang nih nunggunya ...
Bener juga ... sampe jam 9.30 belum juga dipanggil, Arya sudah mulai gelisah. Ma.. pulang yok.. mas yayak nggak mau tes ... pulang yoook... (gawat .. !!) Akhirnya minta tolong Akung yang juga ikut nganterin keluar pagar sekolahan cari-cari sesuatu buat nyelimur ... eh ketemu mainan robot-robotan yang harganya 5000-an. Oke deh daripada terjadi sesuatu sebelum dia dipanggil mending diokein aja.
Alhamdulillah dia keslimur juga.
Akhirnya nomor 91 dipanggillah. Deg..deg..deg... yang deg-degan justru mamanya. Arya malah seneng-seneng aja ... nggak nervous, nyante beibeh!! Malah nanya ke Pak Guru yang terima formulir, tesnya dimana? Ya... kamu memang anak pemberani. Mama harus menunggu diluar.
Kutinggalkan Arya di dalam ruang tes bersama guru-guru yang menyebar di tiga meja. Tapi beruntung masih bisa ngintip karena penutup jendelanya dipasang terlalu tinggi. Meja 1 ditanyain datanya (sesuai tes yg diulang-ulang mama tadi malam) sama menyebutkan warna. Meja 2 disuruh baca dan nulis. Meja 3 disuruh berhitung.
Nggak sampe 30 menit, Aryaku sudah keluar dengan wajah bocahnya yang polos. Ku bimbing dia mengucap Alhamdulillah ... Aduh nak, nggak kebayang sekecil kamu sudah disuruh menjalani tes kayak pegawai negeri ... pindah dari meja satu ke meja yang lain. Seperti ibu-ibu yang saat itu mengintip bersama-sama, ternyata semuanya deg-degan ... Tapi aku percaya kemampuan Arya. Tinggal tunggu pengumuman tanggal 12 Juli 2007.
Semoga semua berjalan lancar ... Amin.

2007-05-01

Anak-anak Mau Sekolah

Nggak terasa... sebentar lagi tahun ajaran baru. Berarti sudah saatnya ... bayar sekolah lagi. Apalagi sekaligus dua. Selain Arya, Tita juga sudah saatnya masuk TK. Kalau si kecil ini sih nggak begitu bikin bingung. Kan TK nggak ada batasan usia, pokoknya anaknya mau dan ortunya mau bayar. Beres!
Tapi Arya nih yang bikin pusing. Eyang2nya semua suruh masuk SD negeri aja. Padahal genap 6 tahun aja belum (baru Juli nanti). Nah, menurut kabar burung yang saya dengar, kalau belum cukup umur bayarnya nambah. Walaupun pada saat tes anaknya sudah mampu, umur tetap faktor utama. Tambahan uang ekstra tetep harus ada, kalau pengen anak kita masuk sekolah negeri.


IWaduuh ... puziiingg !! Emang begini ini dunia pendidikan sekarang. Bila dilihat dari negatif, sebenarnya uang tambahan segitu (s/d 2 jeti bok..) buat apa sih? Bener2 buat biaya perawatan sekolah atau untuk lain-lain (??) ? Wallahualam ... Sedang sisi positifnya, mungkin bertujuan untuk membatasi ortu-ortu (yg kayak kita ini ...) yang ngotot mau masukkin anaknya ke sekolah yang lebih tinggi padahal aturan nggak boleh karena usia belum cukup. Ya nggak sih ???