2008-06-10

Wanita Bekerja, Kenapa Tidak?

Saya punya banyak keinginan. Salah satunya memberdayakan perempuan. Saya ingin melihat para perempuan tidak hanya sekedar bisa mengurus rumah tangga dan anak, tetapi juga bisa membantu menambah pendapatan keluarga. Minimal dia bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, misalnya untuk kosmetik dan pakaian. Atau bahkan sekedar bisa membelikan anak-anak sesuatu saat mereka meminta. Paling tidak, tidak akan ada kata, “Duitnya ntar tunggu Ayah.”

Bekerja dalam hal ini adalah mendapatkan upah dari apa yang dikerjakannya. Kalau pendapatan dari suami sih namanya napkah eh nafkah. Beda sekali kan Ibu-Ibu!! Kaaannn ….

Nah, bekerja ada banyak macamnya. Tidak harus berada di luar rumah, dari dalam rumahpun bisa. Banyak contohnya kok, antara lain yang pinter masak bisa bikin catering, yang pinter njahit bisa terima jahitan, yang pinter design bisa jadi designer, yang pinter jualan bisa jadi pedagang, atau ikut MLM juga boleh, de el el.

Modalnya hanya kemauan dan kemampuan. Seperti kata bijak klise, dimana ada kemauan disitu ada jalan. It’s true! Kemauan adalah modal pertama. Kemampuan adalah modal berikutnya. Sekadar mau tapi tidak mampu, rasanya kurang klop. Sekedar mampu tapi tidak mau, juga tidak pas. Kedua hal tersebut adalah hal mutlak yang harus dipunyai.

Modal lain yang sebaiknya dimiliki antara lain adalah kreatifitas, network, tentu saja dana. Tapi modal-modal ini hanyalah penunjang. Walaupun kita merasa diri kita kreatif, punya networking luas, dan dana bejibun, tapi tanpa kemauan dan kemampuan apalah artinya.

So… tunggu apalagi. Let’s go girl! Berdayakan dirimu sendiri. Bercita-citalah menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang. Manfaatkan potensi diri kita untuk kesejahteraan orang banyak. Bukankah keberkahan juga yang akan kita dapat? Insya Allah. Amin.