2008-10-09

Mau nonton Laskar Pelangi

Ide nonton film Laskar Pelangi sebenarnya muncul begitu aja. Pertama karena film ini lumayan ringan ditonton anak-anak. Kedua karena diputarnya pas liburan lebaran. Awalnya pengen nonton pas minggu terakhir puasa bareng tante Mita (adek bungsunya suami) yang kerja di Meulaboh, Aceh. Mumpung dia sudah pulang ke Surabaya dan aku sudah libur.

Rencana nontonnya hari Senin, yang bayarnya hemat. Kebetulan hari Minggu, aku dan anak-anak nemenin Yang Ti Menanggal ke Hypermart CITO. Sementara Yang Ti belanja sama tante Mita, aku dan anak-anak lihat jadual di Cinema 21. Sepanjang lorong ke arah Cinema, Arya ngeliatin poster filem yang dipasang berderet-deret di tembok. Eh itu Hellboy 2! itu Aming! Wah itu sapa lagi, Ma? Teriaknya girang. Adeknya yang belum bisa baca, ikut ajah apa kata kakaknya.

Begitu masuk dan lihat jadual, Arya langsung menghapalkan tiga angka, 1 3 9. Ya aku apal, katanya, nanti aku yang bilang ke tante Mita. Okei, aku mengiyakan.

Setelah ketemu tantenya, dia langsung nyeplos, seratus tiga puluh sembilan. Tantenya 'tolah-toleh' bingung.
Apanya yang seratus tiga puluh sembilan? tanya Mita.
Jam mainnya, jawab Arya.
Kok gitu? Mita masih juga belum ngerti.
Artinya maen pilemnya jam satu, jam tiga, dan jam 9 malem, jelasku.
Oalah ... metode mengingat ala Arya.

Tidak ada komentar: